AS mencapai kesepakatan dengan Niger untuk menarik pasukan militer

AS mencapai kesepakatan dengan Niger untuk menarik pasukan militer. AS mencapai kesepakatan dengan Niger untuk menarik pasukan militer pada tanggal 15 September

Batas waktu yang baru disepakati memberi AS waktu empat bulan untuk menarik kurang dari 1.000 tentara yang masih berada di negara tersebut, serta peralatan mereka, termasuk drone MQ-9 Reaper dan aset lainnya.

Pemerintah militer Niger mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka telah mengakhiri perjanjian dengan AS yang mengizinkan personel militer dan staf sipil dari Departemen Pertahanan untuk beroperasi di negara tersebut.

Delegasi AS bertemu dengan junta militer yang berkuasa di Niger pekan lalu untuk mencoba mencapai kesepakatan yang memungkinkan penarikan pasukan AS secara aman dan izin penerbangan militer. Izin penerbangan telah menjadi poin penting dalam negosiasi sensitif yang diperlukan untuk menarik pasukan AS. Hingga saat ini, pasukan AS yang telah meninggalkan Niger menggunakan penerbangan komersial, termasuk pada minggu lalu, menurut pejabat AS. Pasukan yang tersisa di lapangan ditugaskan untuk menarik personel dan peralatan AS yang masih berada di Niger.

AS mencapai kesepakatan dengan Niger untuk menarik pasukan militer

AS mencapai kesepakatan dengan Niger untuk menarik pasukan militer

Delegasi AS dipimpin oleh Chris Meier, asisten menteri pertahanan untuk operasi khusus dan konflik intensitas rendah. Delegasi Niger dipimpin oleh Kolonel-Mayor. Mamane Sani Kiaou, kepala staf tentara Nigeria.

“Kedua delegasi menegaskan jaminan perlindungan dan keamanan bagi pasukan Amerika selama penarikan mereka. Delegasi tersebut juga menetapkan prosedur untuk memfasilitasi masuk dan keluarnya personel AS, termasuk izin penerbangan dan pendaratan untuk penerbangan militer.” Kata pernyataan bersama tersebut.

Perpecahan yang semakin dalam antara AS dan junta militer yang berkuasa setelah kudeta Juli lalu akhirnya menyebabkan penarikan diri, karena pemerintahan Biden menyerukan jalan kembali ke pemilu yang bebas dan adil. Menolak seruan tersebut, junta militer malah mulai lebih banyak bermitra dengan Rusia. Yang pasukannya kini beroperasi di pangkalan yang sama dengan tempat penarikan pasukan AS.

AS dan Niger mengatakan mereka akan terus bekerja sama dalam bidang-bidang yang menjadi “kepentingan bersama.”

“Amerika Serikat dan Niger berkomitmen untuk melanjutkan dialog diplomatik untuk menentukan masa depan hubungan bilateral mereka,” kata pernyataan itu.