liga sepak bola Brasil tidak mampu mencapai potensinya
liga sepak bola Brasil tidak mampu mencapai potensinya. Kenapa liga sepak bola Brasil tidak sanggup capai kekuatannya?
Serie A Brasil akan diawali akhir minggu ini — yang bermakna perhitungan undur telah diawali untuk beberapa fans Palmeiras sampai mereka harus ucapkan selamat tinggal ke pemain spektakuler berumur 17 tahun, Endrick. Pahlawan tour Eropa Brasil belakangan ini cetak gol di Wembley dan Bernabeu — di mana dalam beberapa waktu dia akan bermain sepak bola untuk Real Madrid. Endrick berperanan penting pada kemenangan Palmeiras pada kejuaraan tahun kemarin. Tetapi dia akan ada di lain sisi Atlantik jauh saat sebelum versus tahun ini usai di awal Desember.
Mangkirnya Endrick mungkin buka ruangan untuk rekanan segrupnya Estêvão , yang hendak berumur 17 tahun terakhir bulan ini dan telah banyak menarik perhatian. Atau ini bisa menjadi peristiwa untuk Luis Guilherme , seorang veteran berumur 18 tahun, untuk lakukan pelanggaran. Pada tempat lain. Atletico MIneiro menyimpan keinginan besar pada Alisson Santana , anak ajaib remaja mereka, sedangkan Gremio percaya diri jika ini menjadi musim di mana pemain berumur 19 tahun Nathan Fernandes lakukan peralihan sulit dari janji jadi realita.
Satu perihal yang jelas: Bila salah satunya dari remaja berpotensi ini sukses membuat inovasi besar. Mereka pasti selekasnya susul Endrick ke seberang Atlantik. Ini ialah realita pasar kontemporer — yang kemungkinan mengagetkan siapa saja yang beli buku hebat “Soccernomics” tahun 2014, kreasi Simon Kuper dan Stefan Szymanski.
liga sepak bola Brasil tidak mampu mencapai potensinya
Satu dasawarsa lalu, di tengah-tengah jumlahnya investasi untuk Piala Dunia. Penulis benar-benar percaya jika “saat 2014, Brasil akan mempunyai liga yang sangatlah baik.” Mereka selanjutnya mengaku jika apa yang mereka sebutkan sebagai “ramalan cantik” tidak seutuhnya tepat. Tetapi mereka tidak seutuhnya salah.
“Saat tingkat kenyamanan bertambah di stadion baru yang mengkilau ini.” Tulis mereka, “semakin banyak masyarakat kelas menengah Brasil dan keluarga mereka harus mulai tiba ke laga liga.” Ini sudah pasti terjadi. Rerata jumlah pemirsa tahun kemarin yang sejumlah nyaris 27.000 orang adalah jumlah paling tinggi yang dulu pernah ada.
Komentar lain kurang tepat. “Telah,” tulis mereka. “Tim-tim Brasil sanggup menjaga lebih beberapa pemain terbaik mereka di kandang sendiri.” Ini tidak betul di saat itu, dan jadi makin tidak betul semenjak waktu itu, dengan penandatanganan Vinícius Júnior oleh Real Madrid sebagai suatu hal yang terpenting. Sama dengan awalnya, sepak bola Brasil ialah pengekspor janji-janji terbaik, dan sekarang mereka meninggalkan sedini mungkin.